Saturday, 25 June 2016

KERANGKA SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis

Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumberdaya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Informasi adalah data yang berguna yang diolah seingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual / terkomputerisasi.
Organisasi adalah kumpulan unit kerja atau pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukan-masukan dan mengubah menjadi keluaran-keluaran dalam bentuk produk atau jasa. Perusahan manufaktur mengubah sumber daya bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya menjadi barang-barang berwujud, seperti furnitur, yang kemudian dijual untuk tujuan menghasilkan laba. Suatu universitas menerima masukan-masukan berupa waktu yang dimiliki tenaga pengajar dan para mahasiswa, dan mengubah masuka-masukan ini menjadi beragam keluaran untuk tujuan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Secara konseptual, seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumber daya yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai ekonomik pada saat mendukung sistem untuk mencapai tujuan. Sesungguhnya, informasi dapat menjadi sumber daya informasi yang terpenting.
Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat secara keselurhan. Pemakai ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagian keluaran ini bersifat rutin. Misalnya, transaksi hutang dagang pemasok membutuhkan keluaran seperti pesanan pembelian dan cek dari SIA organisasi yang bersangkutan. Pelanggan menerima tagihan dna kemudian melakukan pembayaran yang diproses dalam SIA. Karyawan menerima pembayaran gaji dan data yang berhubungan. Pemgang saham menerima cek deviden dan informasi rutin mengenai transaksi saham. Informasi yang dibutuhkan oleh pemeki ekstern bervariasi. Penerbitan laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa datang, dan memperoleh masukan lain mengenai organisai yang bersangkutan.
Pemakai intern terutama para manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya didalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan. Gambar A adalah skema mengenai tingkat kepentingan manajerial yang berbeda terhadap informasi. Diagram tersebut menekankan bahwa terhadap kebutuhan dan pemintaan informasi yang berbeda pada tingkat-tingkat manajemen dalam organisasi. Sistem informasi akuntansi mengikhtisarkan dan menyaring data yang tersedia bagi para pengambilan keputusan. Dengan memproses data, SIA mempengarui keputusan-keputusan organisasi.

                   

Gambar 1.2 Piramida tingkatan informasi dalam organisasi
Tabel 1.1 menyajikan karakteristik informasi yang relevan terhadap manajer-manajer tingkat bawah, menengah, dan atas dalam organisasi. Manajemen tingkat atas umumnya berkepentingan terhadap perencanaan dan pengendalian strategi jangka panjang. Laporan-laporan akuntansi kepeda manajemen tingkat atas berisi  ikhtisar dan garis besar masalah seperti total penjualan kuartalan berdasarkan linik produk atau devisi manajer tingkat menengah membutuhkan yang lebih rinci, seperti penjualan harian atau mingguan berdasarkan lini produk karena lingkup pengendalian mereka lebih sempit. Manajer tingkat bawah umumnya menerima informasi yang relevan pada subinit tertentu, seperti total penjualan departemennya. Karyawan ditingkat yang lebih rendah, sperti klerk, memproses data transaksi penjualan dan penggajian yang dengan demikan secara konstan atau berhubungan dengan data rinciannya. Pembuatan informasi yang berguna dibatasi oleh lingkungan SIA dan struktur manfaat dan biaya yang melekat pada keputusan-keptusan pemakai. Ketidakpastian lingkungan di mana informasi dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutukannya estimasi dan penyesuaian –penyesuaian. Tidak ada sistem informasi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian informasi. Jika biaya pembuatan informasi lebih dari kegunaannya bagi pemakai, maka tidak praktis untuk menyajikan informasi tersebut.
Tabel 1.1 Karakteristik informasi yang relevan terhadap manajer-manajer-manajer tingkat bawah, menengah,dan atas dalam organisasi

Apabila dilihat dari sudut pandang organisasi, pembedaan harus dilakukan atas dua kelompok besar informasi akuntansi, yaitu mandatori dan bebas. Berbagai badan pemerintah swasta dan perundang-undangan menetapkan undang-undang untuk pencatatan dan pelaporan. Misalnya, laporan disyaratkan untuk pajak penghasilan pederal dan negara, juga untuk pajak perlindungan sosial. Sebagai tambahan, fungsi-fungsi akuntansi dasar tertentu penting bagi aktivitas bisnis yang normal. Penggajian dan piutang dagang merupakan contoh utama. Fungsi-fungsi ini harus dilaksanakan dalam setiap organisasi jika organisasi tersebut ingin tetap hidup. Sistem penganggaran, sistem akuntansi pertanggung jawaban, dan laporan spesifik untuk manajemen intern adalah contoh-contoh dari informasi yang bebas. Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya. Meskipun secara teoritis kriteria diterapkan pada seluru keluaran sistem informasi akuntansi, organisasi tertentu tidak memiliki pengendalian atas seluru persyaratan informasinya. Pertimbangan utama untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori adalah meminimalkan biaya sejaan dengan pemenuhan standar keandalan dan kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbagan utama adalah bahwa manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya.


Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi
Oleh : Tata Sutabri, S. Kom., MM (2004)

0 comments:

Post a Comment