Neuralink - Apakah Antarmuka Otak-Komputer Membawa Kita Ke Dalam Utopia Teknologi?

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Nilai Pasar Nvidia, AI Kesayangan, Melonjak Mendekati Apple

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PREVIEW PERTANDINGAN: MAN CITY V UNITED WOMEN

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Apakah BRICS yang Diperluas Akhirnya Melengserkan Dolar dengan Bantuan Kripto?

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

APAKAH YESUS TUHAN? Mari Kita Cari Tahu!

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, 25 June 2016

KERANGKA SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis

Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumberdaya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Informasi adalah data yang berguna yang diolah seingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual / terkomputerisasi.
Organisasi adalah kumpulan unit kerja atau pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukan-masukan dan mengubah menjadi keluaran-keluaran dalam bentuk produk atau jasa. Perusahan manufaktur mengubah sumber daya bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya menjadi barang-barang berwujud, seperti furnitur, yang kemudian dijual untuk tujuan menghasilkan laba. Suatu universitas menerima masukan-masukan berupa waktu yang dimiliki tenaga pengajar dan para mahasiswa, dan mengubah masuka-masukan ini menjadi beragam keluaran untuk tujuan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Secara konseptual, seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumber daya yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial. Informasi memiliki nilai ekonomik pada saat mendukung sistem untuk mencapai tujuan. Sesungguhnya, informasi dapat menjadi sumber daya informasi yang terpenting.
Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat secara keselurhan. Pemakai ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagian keluaran ini bersifat rutin. Misalnya, transaksi hutang dagang pemasok membutuhkan keluaran seperti pesanan pembelian dan cek dari SIA organisasi yang bersangkutan. Pelanggan menerima tagihan dna kemudian melakukan pembayaran yang diproses dalam SIA. Karyawan menerima pembayaran gaji dan data yang berhubungan. Pemgang saham menerima cek deviden dan informasi rutin mengenai transaksi saham. Informasi yang dibutuhkan oleh pemeki ekstern bervariasi. Penerbitan laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa datang, dan memperoleh masukan lain mengenai organisai yang bersangkutan.
Pemakai intern terutama para manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya didalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan. Gambar A adalah skema mengenai tingkat kepentingan manajerial yang berbeda terhadap informasi. Diagram tersebut menekankan bahwa terhadap kebutuhan dan pemintaan informasi yang berbeda pada tingkat-tingkat manajemen dalam organisasi. Sistem informasi akuntansi mengikhtisarkan dan menyaring data yang tersedia bagi para pengambilan keputusan. Dengan memproses data, SIA mempengarui keputusan-keputusan organisasi.

                   

Gambar 1.2 Piramida tingkatan informasi dalam organisasi
Tabel 1.1 menyajikan karakteristik informasi yang relevan terhadap manajer-manajer tingkat bawah, menengah, dan atas dalam organisasi. Manajemen tingkat atas umumnya berkepentingan terhadap perencanaan dan pengendalian strategi jangka panjang. Laporan-laporan akuntansi kepeda manajemen tingkat atas berisi  ikhtisar dan garis besar masalah seperti total penjualan kuartalan berdasarkan linik produk atau devisi manajer tingkat menengah membutuhkan yang lebih rinci, seperti penjualan harian atau mingguan berdasarkan lini produk karena lingkup pengendalian mereka lebih sempit. Manajer tingkat bawah umumnya menerima informasi yang relevan pada subinit tertentu, seperti total penjualan departemennya. Karyawan ditingkat yang lebih rendah, sperti klerk, memproses data transaksi penjualan dan penggajian yang dengan demikan secara konstan atau berhubungan dengan data rinciannya. Pembuatan informasi yang berguna dibatasi oleh lingkungan SIA dan struktur manfaat dan biaya yang melekat pada keputusan-keptusan pemakai. Ketidakpastian lingkungan di mana informasi dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutukannya estimasi dan penyesuaian –penyesuaian. Tidak ada sistem informasi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian informasi. Jika biaya pembuatan informasi lebih dari kegunaannya bagi pemakai, maka tidak praktis untuk menyajikan informasi tersebut.
Tabel 1.1 Karakteristik informasi yang relevan terhadap manajer-manajer-manajer tingkat bawah, menengah,dan atas dalam organisasi

Apabila dilihat dari sudut pandang organisasi, pembedaan harus dilakukan atas dua kelompok besar informasi akuntansi, yaitu mandatori dan bebas. Berbagai badan pemerintah swasta dan perundang-undangan menetapkan undang-undang untuk pencatatan dan pelaporan. Misalnya, laporan disyaratkan untuk pajak penghasilan pederal dan negara, juga untuk pajak perlindungan sosial. Sebagai tambahan, fungsi-fungsi akuntansi dasar tertentu penting bagi aktivitas bisnis yang normal. Penggajian dan piutang dagang merupakan contoh utama. Fungsi-fungsi ini harus dilaksanakan dalam setiap organisasi jika organisasi tersebut ingin tetap hidup. Sistem penganggaran, sistem akuntansi pertanggung jawaban, dan laporan spesifik untuk manajemen intern adalah contoh-contoh dari informasi yang bebas. Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya. Meskipun secara teoritis kriteria diterapkan pada seluru keluaran sistem informasi akuntansi, organisasi tertentu tidak memiliki pengendalian atas seluru persyaratan informasinya. Pertimbangan utama untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori adalah meminimalkan biaya sejaan dengan pemenuhan standar keandalan dan kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbagan utama adalah bahwa manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya.


Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi
Oleh : Tata Sutabri, S. Kom., MM (2004)

Wednesday, 22 June 2016

KERANGKA SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

STRUKTUR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluru informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak diluar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.      Informasi akuntansi keuangan

Akuntansi Keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang biasanya dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak di luar perusahaan. Umumnya laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan posisi keuangan. Laporan-laporan ini merupakan ringkasan dari keadaan perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan seperti langganan, pemegang saham, kreditur, bank, kantor pajak, dan lain-lainnya. Oleh karena laporan ini ditujukan pada pihak di luar perusahaan, maka cara penyajian danisnya diatur oleh prinsip akuntansi yang lazim.
b.      Informasi akuntansi manajemen
Manajemen hendaknya memiliki informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan dalam kegiatan seharai-hari serta dapat melakukan perencanaan jangka panjang guna mencapai tujuan yang direncanakan. Dalam kegiatannya dengan hal ini, akuntansi manajemen biasanya mempunyai tiga fungsi utama, yaitu (1) memilih data dan membuat catatan, (2) menganalisa data, dan (3) membuat laporan. Akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. Informasi yang digunakan oleh manajemen terutama berkisar pada biaya sehingga sering disebut dengan akuntansi biaya. Selain biaya untuk harga pokok, akuntansi juga membutukan data untuk pengawasan dan analisa biaya yang dibuat dalam bentuk biaya standar.
Dikembangkan suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk dapat melakukan pengawasan dengan baik, yaitu suatu sistem akuntansi yang mengkaitkan tanggung jawab kepala bagian, seksi, atau subsistem dengan biaya atau pendapatan yang dapat diawasinya. Dalam hubungannya dengan sistem akuntansi pertanggung jawaban ini, timbul istilah uncontrollable dan controllable. Yang dimaksud dengan controllable orang atau subsistem sehingga jumlahnya dapat naik atau turun tergantung pada tindakan orang tersebut. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban hanya biaya atau pendapatan yang controllable yang perlu dipertanggungjawabkan oleh suatu bagian, seksi, atau susbsistem.
1.1  Akuntansi Sebagai Suatu Sistem
 Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Akronim AKUNTANSI apabila diterjemahkan secara terminologi adalah sebagai berikut:

A
Angka
K
Keputusan
U
Uang
N
Nilai
T
Transaksi
A
Analisa
N
Netral
S
Seni
I
Informasi

  Akuntansi merupakan teknik yang mengambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui “channel” komonikasi dengan para penerima informasi. Akuntansi memiliki siklus yang disebut “Accounting Cycle” yang memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi yang dirancang dengan baik merupakan contoh sistem tertutup. Sistem ini memiliki proses yang mengubah input menjadi output dan menggunakan kontrol internal untuk membatasi pengaruh lingkungannya terhadap sistem. Input sistem akuntansi merupakan kejadian yang menjadi transaksi akuntansi. Transaksi akuntansi ini mencakup penjualan barang secara tunai, penjualan barang secara kredit atau pengeluaran biaya. Proses dalam sistem akuntansi merekam suatu peristiwa ekonomi sebagai suatu transaksi, menjurnal dan membukukan transaksi danmembuat ikhtisar tentang transaksi dalamberbagai laporan. Ouput dari sistem ini merupakan dokumen dan laporan akuntansi seperti statemen finansial atau laporan pertanggungjawaban.
Dalam sistem akuntansi, ukuran kontrol internal membantu mencegah atau mendeteksi ganguan dari lingkungan. Misalnya, pijakan dan penjumlahan vertikal (footing) dan penjumlahan datar (crossfooting) merupakan teknik pembukuan umum yang digunakan untuk menyingkap kesalahan aritmatika. Sistem komputerisasi biasanya memerlukan ruangan yang terkontrol temperaturnya, sebab sistem tersebut seringkali gagal melakukan fungsinya ketika diekspose pada temperatur yang tinggi sehingga para pemilik mikrokomputer sering mengunakan pelindung sentakan untuk menghilangkan pengaruh perubahan dalam sumber tenaga.
Sistem akuntansi memiliki bagian komponen yang merupakan sistem mereka sendiri. Petugas pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan data pada umumnya berbicara mengenai sistem akuntansi yang terbentuk dari sistem aplikasi. Sistem aplikasi merupakan serangkaian prosedur dan program komputer yang melakukan tujuan akuntansi khusus. Misalnya, proses penhitungan jumlah yang dihutangkan kepada pemasok dan kemudian pencetak cek atas jumlah tersebut merupakan aplikasi pembayaran tunai.
Sistem akuntansi merupakan supersistem yang terdiri dari sistem akuntansi pertanggungjawaban dan suatu sistem pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi terdiri dari subsistem daur transaksi. Daur transaksi merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem yang merupakan sistem aplikasi. Masing-masing daur trasaksi merupakan contoh sistem informasi akuntansi. Kebanyakan auditor mengenal empat daur transaksi sebagai berikut:
a.         Daur pendapatan
Transaksi akuntansi yang dihasikan dari kejadian ekonomi yang menhasilkan pendapatan bagi entitas akuntansi.
b.        Daur pengeluaran
Transaksi akuntansi yang disebabkan oleh kejadian ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh bahan dan perlengkapan bagi entitas akuntansi.
c.         Daur konversi
Transaksi akuntansi yang direkam ketika mengubah inventori yang dibeli menjadi produk jadi yang dapat dijual.
d.        Daur finansial
Transaksi akuntansi yang merekam perolehan modal dari para pemilik dan kreditor serta penggunaan kapital tersebut untuk memperoleh kekayaan yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan.
Sebagai contoh untuk menjelaskan sistem aplikasi yang membentuk masing-masing daur transaksi adalah daur pengeluaran (lihat Gambar 1.1). Daur ini berisi empat sistem aplikasi pokok, yaitu pembelian, penerimaan, tanda bukti, dan pembayaran tunai. Sistem tersebut mempengarui empat kategori perkiraan buku besar pokok, yaitu tunai, inventori, utang, dan aktiva/perkiraan beban.





Gambar 1.1 Daur Pengeluaran





Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi
Oleh : Tata Sutabri, S. Kom., MM (2004)