Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi SIA
Terdapat berbagai factor yang perlu diperhitungkan
dalam menyusun system informasi akuntansi. Factor-faktor ini merupakan hal
diluar sistem. Factor-faktor itu antara lain adalah perilaku manusia dalam
organisasi, penggunaan metode kuantitatif dan juga penggunaan komputer sebagai
alat bantu. Perilaku manusia dalam organisasi perlu di pertimbangkan dalam
menyusun sistem informasi akuntansi, karena sistem informasi itu tidak mungkin
berjalan tanpa manusia. Factor pisikologis karyawan, baik yang melaksanakan
proses data dalam sistem itu, maupun pihak-pihak yang menerima keluaran
(output) dari proses itu perlu dipertimbangkan. Factor pisikologis ini menjadi
penting karena bila terdapat ketidak puasan, bisa terjadi ketidak puasan
tersebut akan dicurahkan dalam bentuk menghambat berjalannya sistem informasi
tersebut.
Metode kuantitatif, seperti analisa regresi, program
evaluation and riview technique (PERT) dan metode-metode statistik lainnya
merupakan alat bantu yang penting bagi manajemen dalam rangka melaksanakan
tugasnya dan mengambil keputusan. Metode ini akan lebih nampak manfaatnya bila
proses data menggunakan kemampuan komputer. Hal ini terjadi karena kemampuan
komputer yang tinggi untuk memanifulasi data. Dengan metode kuantitatif ini,
informasi yang dihasilkan yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan oleh
manajemen akan lebih terarah, sehingga keputusan yang dibuat akan lebih
efektif. Penggunaan metode kuantitatif ini dalam hubungannya dengan sistem
informasi, biasanya dikelompokan dalam suatu model yang memudahkan pemakai
untuk berinteraksi dengan komputer, maka manfaat metode kuantitatif ini akan
menigkat. Para pemeki, terutama manajemen, akan dapat memanfaatkan metode
kuantitatif dalam pengambilan keputusan.
1.2 Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Tugas pengolaan data perusahaan dilaksanakan oleh
sistem informasi akauntansi yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu
memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak yang internal maupun
eksternal perusahaan, kecuali pesaing. Dengan jenis kegiatan yang demikian
dapat diketahui beberapa karakteristik sistem informasi akuntansi, yaitu
melaksanakan tugas yang diperlukan, berpegeng pada prosedur standar, mengenai
data yang rinci, berfokus pada data masa lampau, dan menyediakan informasi
pemecah masalah yang minimal.
Sebagai contoh, ada tiga subsistem dalam sistem
distribusi. Pertama, berkaitan dengan pemenuhan pesanan pelanggan, kedua
berkaitan dengan pengisian kembali persediaan dari pemasok, dan ketiga
berkaitan dengan pemeliharaan buku besar perusahaan. Selanjutnya, dua subsistem
di atas, yaitu yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan pelanggan dan pengisihan
kembali persediaan, akan dibagi lagi menjadi sistem yang lebih kecil seperti
disajikan berikut ini.
a.
Mengisi pesanan pelanggan
1.
Pemasukan pelanggan
·
Mengedit data pesanan;
·
Menghitung pemeriksaan kredit;
·
‘Log’ pesanan;
·
Menandai pesanan yang telah dipenuhi.
2.
Persediaan
·
Memeriksa saldo persediaan dan titik pemesanan kembali;
·
Menambah jenis barang yang diterima;
·
Menyediakan data buku besar.
3.
Penagihan
·
Mendapatkan data pelaggan;
·
Menyiapkan faktur.
4.
Piutang dagang
·
Menambah piutang baru;
·
Penghapusan piutang yang telah dibayar;
·
Menyiapkan pernyataan dan data buku besar.
b.
Mengisi kembali persediaan
1.
Pembelian
·
Memilih pemasok;
·
Mendapatkan komitmen lisan;
·
Menyiapkan pesan pembelian;
·
Menutup pesanan pembelian;
2.
Penerimaan
·
Proses penerimaan;
·
Memberitahukan sistem lain;
3.
Utang dagang
·
Membuat catatan pada pemasok;
·
Membayar pada pemasok;
·
Menghapus utang yang telah dibayar;
·
Menyediakan data buku besar.
Sumber : Buku Sistem Informasi Akuntansi
Oleh : Tata Sutabri, S. Kom., MM (2004)
0 comments:
Post a Comment