Wednesday, 24 January 2024

Nimarata Nikki Haley (Nikki Haley) Wanita Penantang Trump & Biden



Memiliki Nama lengkap Nimarata Nikki Haley (Nikki Haley) Lahir 1972, Haley adalah seorang politikus Amerika Serikat dari partai Republik, menempuh pendidikan di Universitas Clemson. Haley adalah gubernur wanita pertama Carolina Selatan dan gubernr ke dua di Amerika Serikat yang memiliki garis keturunan India, Haley masuk ke dalam 100 orang paling berpengaruh menurut majalah TIME. 

Haley saat ini merupakan kandidat kuat dalam kontes pemilihan presiden Amerika Serikat yang siap menantang Trump dan Biden. Pada 24 Januari 2017, Haley dikonfirmasi dan disetujui oleh Senat untuk menjadi Duta Besar AS untuk PBB, dengan keputusan 96 senator setuju sementara 4 lainnya menolak. Tepat pada hari Valentine, Selasa (14/2/2023), resmi mengajukan diri sebagai bakal calon presiden AS dari Partai Republik untuk pemilu tahun 2024. 

Ia politisi kedua di Republik, setelah mantan Presiden Donald Trump, yang akan bertarung memperebutkan tiket pencalonan menuju Gedung Putih. Trump sudah lebih dulu mengumumkan pencalonannya, 15 November 2022. Otomatis, Haley—perempuan berusia 51 tahun—akan menantang Trump, sosok yang memberinya jabatan Dubes AS di PBB, di konvensi internal Partai Republik. Andai menang dan lolos di konvensi partai, Haley menantang calon presiden (capres) Partai Demokrat yang hingga kini belum mengumumkan kandidatnya. 


”Sudah saatnya tampil generasi baru pemimpin—untuk menemukan kembali tanggung jawab keuangan, menjaga perbatasan kita, serta memperkuat negara, kebanggaan, dan tujuan kita,” kata Haley dalam video pencalonan dirinya.

Sehari setelah mengumumkan pencalonan dirinya, Haley langsung berkampanye. Pilihan pertamanya adalah Charleston, Negara Bagian South Carolina. Di negara bagian ini, Haley menjabat gubernur pada 2011-2017. Saat itu, ia menjadi gubernur termuda di AS—dalam usia 39 tahun—serta perempuan gubernur pertama dan gubernur kulit berwarna pertama di South Carolina.

”Belum lewat masa kejayaan Amerika. Yang sudah lewat itu adalah para politisi kita,” kata Haley di hadapan ratusan orang yang hadir. Ia juga menyoroti seringnya Republik kalah dukungan suara rakyat (popular vote) dalam beberapa pemilu terakhir.

Penyebabnya, ujar Haley, adalah para politisi Republik ”gagal meraih kepercayaan mayoritas rakyat Amerika”. Solusinya, lanjut dia, adalah ”berikan kepercayaan itu kepada generasi baru”.

Kata-kata dalam pidato kampanyenya itu jelas ditujukan untuk menyengat Presiden Joe Biden. Presiden asal Partai Demokrat ini telah berusia 80 tahun. Ia presiden tertua dalam sejarah AS. Biden belum mengumumkan secara resmi pencalonan dirinya untuk pemilu pada 2024. Diperkirakan, tak lama lagi pencalonan Biden akan dideklarasikan.

Namun, kata-kata tersebut bisa juga dimaksudkan sebagai sentilan kepada Trump, rivalnya sesama republik. Trump sudah berusia 76 tahun. Apalagi, dalam kampanye perdana itu, Haley juga menyatakan dukungan terhadap ”uji kompetensi mental yang wajib diikuti para politisi berusia 75 tahun ke atas”.

Kampanye kedua Haley berlokasi di Exeter, sekitar utara Boston, Negara Bagian New Hampshire selatan. Bagi Republikan, New Hampshire memiliki posisi penting. Trump memenangi pemilihan pendahuluan (primary) New Hampshire tahun 2016, sebelum kemudian memenangi tiket ke Gedung Putih. Hal serupa dipetik Trump pada 2020, tetapi kali ini ia terhenti dan kalah dari Biden.

Di Exeter, Haley kembali menangkat isu kekalahan Republik dalam memenangi suara rakyat. ”Itu artinya Republikan melakukan kesalahan. (Partai harus) berhenti membahas isu-isu lama dan kita harus mulai memandang ke depan,” ujarnya di hadapan sekitar 300 peserta kampanye.

Perkembangan terakhir Nikki Haley kalah dalam pemilihan pendahuluan di negara bagian New Hampshire pada Selasa (23/1). Namun ia mengatakan kampanyenya pada 2024 akan terus berjalan.

Tampil di pesta malam pemilihannya pada Selasa (23/1) malam, Haley menyampaikan rasa terima kasih kepada warga New Hampshire "atas cinta, kebaikan, dukungan, dan malam yang luar biasa."

Haley secara khusus menyampaikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya, dengan mengatakan, "ia pantas mendapatkannya, dan saya ingin mengakui hal itu."

Namun Haley mengatakan persaingan di Partai Republik "masih jauh dari selesai." Dia bertekad akan melanjutkan kampanyenya yang "berani" ke negara bagian asalnya, South Carolina, yang akan melangsungkan pemilihan pendahuluan bulan depan.






0 comments:

Post a Comment