Wednesday, 25 May 2016

MUNGKIN KAH KITA KEHILANGAN WAKTU KAIROS TUHAN?

MUNGKIN KAH KITA KEHILANGAN WAKTU
 KAIROS TUHAN?


Suatu hari ada dua orang pengurus gereja besar bertemu dikantor kami. Kami kami terlibat dalam pembicaraan hangat didunia penginjilan satu dari mereka berbicara dengan penuh semangat “percaya tidak kalau pada akhir Zaman nanti akan ada tuaian jiwa besar-besaran, panen raya jiwa?” temannya menyambung “karena itu pak kita harus kumpulkan semua kekuatan untuk membangun lumbung-lumbung (yang dimaksud ialah gedung gereja) sebanyak mungkin diberbagai tempat sebagai persiapan untuk menampung tuaian jiwa-jiwa tersebut.” Saya menjawab “apa ga salah pak, menurut saya yang harus dipersiapkan adalah penuainya bukan lumbungnya, karena fiman Tuhan bilang ‘penuainya sedikit’. Kalau panen raya jiwa terjadi menurut saya lumbung sebanyak apapun tetap tidak akan muat pak, bukankah Firman Tuhan berkata ‘Kekayaan bangsa-bangsa akan mengalir padamu’ dalam pengertian saya biarlah orang asing yang membangun gedung-gedung tapi nanti anak Tuhan yang memakainya. Menurut saya dana gereja yang ada sebaiknya jangan dihabiskan untuk terus membangun asset tapi untuk merekrut, melatih dan mengutus penuai-penuai untuk bekerja diladang Tuhan”
Bagaimana menurut saudara??? Mana yang lebih penting... membangun ‘Lumbung’ atau menyiapkan ‘penuai’? Biarlah beberapa kisah sejarah  dibawah ini memberi kita pelajaran yang berharga: 


KUBILAI KHAN DAN MARCO POLO

Kubilai Khan, pemimpin mogol terkenal, memerintah kekaisaran terbesar yang pernah ada didunia. Luas kekaisaran ini mulai dari lautan Pasifik dibagian timur sampai ke polandia di bagian barat dan juga Rusia di sebelah utara sampai ke india di sebelah selatan Tentara mongolia adalah tentara pemberani dan juga yakin bahwa mereka mampu menaklukan bangsa cina dengan Tembok Besarnya itu.
Dalam tahun 1266 masehi Marco Polo, penjelajah dan petualang terbesar waktu itu bertemu dengan Kubilai Khan di ibu kota Mongol. Kekerasan hati dari pemimpin tentara Mongol itu dijamah oleh pemberitaan tentang kematian Kristus bagi dosa seisi dunia. Kubilai Khan mengutus kembali Marco Polo ke Eropa untuk meminta kepada segenap pimpinan gereja dan badan misi yang ada saat itu: “Berikan saya seratus orang yang ahli dalam agamamu untuk mengajarkan Kekristenan kepada kami... maka aku akan memberikan diriku untuk dibaptis, dan kemudian aku akan perintahkan semua pejabat dan semua orang yang berkedudukan penting dalam kerajaanku untuk dibaptis, lalu juga semua rakyatku. Sehingga akan terdapat lebih banyak orang Kristen di tempat ini dari pada di daerahmu.” 

Tuhan telah menyediakan satu masa kairos yang paling mengagumkan atas Kekaisaran terbesar di dunia pernah tahu, dan kemudian memberikan kesempatan pada gereja Tuhan! 

Tetapi bagaimana kesiapan Gereja Tuhan yang seharusnya bisa melakukan salah satu penuaian jiwa terbesar dalam sejarah ini? Ternyata gereja Tuhan kehilangan kesempatan yang menakjubkan ini karena tidak siap. Sesudah beberapa tahun lamanya sejak tantangan ini diberikan, ternyata terdapat dua misionaris yang me-nyediakan dirinya dan bersedia untuk menderita demi memberitakan injil bagi kerajaan Mongolia. Sementara lainya malah balik ke belakang mengevaluasi ulang perjanjian mereka dengan Tuhan sebelum bersedia menjangkau Mongolia. Akhirnya mereka tertinggal di belakang sejarah, gagal menerima warisan Ilahi terbesar dalam sejarah Gereja. 

Bagaiman Kubilai Khan menanggapi responi diam dari Gereja Tuhan di dunia Barat tersebut? Dia berbalik kepada kepercayaan lama, menjadi pemeluk Budha dari Tibet. Kubilai mengundang imam-imam Budha datang untuk menyebarkan agama Budha di kerajaannya. Dan akhirnya, lebih dari setengah jumlah rakyatnya menjadi biarawan Budha. Sampai saat ini Mongolia termasuk dalam kategori daerah yang belum terjangkau oleh Injil sekali lagi, Yesus menangisi hal ini!


JENDERAL BESAR MC ARTHUR

Pada tanggal 14 Agustus 1945 perang dunia kedua yang berlangsung 6 tahun sejak tahun 1939 berakhir dengan kemenangan tentara Sekutu. Sebagai akibat di jatuhkannya bom atom pada tanggal 6 Agustus 1945 di Herosima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasaki maka jepang yang semula berhasil meraih kemenangan di banyak medan peperangan akhirnya takluk menyerah pada tentara sekutu. Kekalahan ini sangat mengecewakan rakyat Jepang yang percaya bahwa kekaisaran adalah keturunan dewa Matahari yang sangat berkuasa dan tak terkalahkan. Inilah momen yang sangat krusial dimana bangsa jepang berada dipersimpangan jalan, mereka tidak lagi percaya dan siap meninggalkan agama Shintoisme, karena dewa matahari yang mereka sembah melalui wujud Kaisar jepang ternyata tidak tak terkalahkan. Pastilah dewa yang disembah oleh tentara sekutu lebih hebat dari dewa mereka, oleh karena itu mereka ingin mengenalnya dan menyembahnya juga. 









Pada tanggal 3 September 1945 Jenderal Douglas Mc Arthur sampai di Tokyo. Sewaktu turun dari kapal perang USR Missouri, untuk menerima penyerahan kekuasaan dari kekaisaran Jepang, masyarakat telah berjubel penuh penuh sesak disepanjang jalan yang akan dilalui jenderal Mc Arthur, mereka ingin melihat “sang pemenang”. Ketika Jenderal Douglas Mc Arthur mulai melangkah di jalan tiba-tiba ia sangat terkejut melihat masyarakat Jepang menekukkan lututnya dan sujud menyembah kepadanya bersama tentara sekutu rombongannya. 



Melihat kenyataan itu, dengan penuh semangat jenderal Mc Arthur sebagai orang Kristen segera menulis surat kilat “... kirimkan utusan-utusan Injil, para misionaris sebanyak-banyaknya, “INILAH WAKTUNYA” yang Tuhan sediakan untuk menangkan masyarakat Jepang menjadi murid-murid Kristus, karena mereka sedang dikecewakan oleh dewanya dan ingin mencari Tuhan sesungguhnya yang lebih berkuasa dan yang tak terkalahkan!...” lalu mengirimkannya keberbagai lembaga misi dan badan-badan gereja di Eropah dan Amerika. Tetapi bagaimana respon Gereja Tuhan? Siapkah mereka melakukan tuaian besar-besaran? 

Ternyata Gereja Tuhan kembali tidak siap untuk mengirimkan para penuai sehingga “MASA KAIROS TUHAN,” yang mungkin tidak akan pernah kembali, terlewatkan sia-sia. Sejarah mencatat hanya sedikit sekali utusan injil dan misionaris yang datang ke jepang setelah perang dunia kedua berakhir sehingga pada akhirnya masyarakat Jepang kembali kepada dewanya yang lama, kaisarnya, agama Shintoismenya, bahkan dalam perkembangannya tumbuh sikap antipati yang sangat keras terhadap kekristenan.

Sampai saat ini negara Jepang termasuk daerah dimana kekristenan sangat sulit berkembang, sangat sulit untuk menjumpai orang percaya, sehingga apabila dalam setahun ada tambahan 1 jiwa bertobat dalam sebuah gereja lokal hal itu sudah dianggap suatu kemenangan besar. Mengapa? Karena MASA KAIROS TUHAN telah berlalu dan kesempatan yang Tuhan beri telah lenyap.


HARUSNYA GEREJA TUHAN BELAJAR DARI SEJARAH
Bagaimana kondisi gereja saat ini? Seharusnya Gereja Tuhan menarik pelajaran dari sejarah masa lalu dan tidak boleh lagi kehilangan momentum Tuhan pada masa Kairos penuaian jiwa dengan mempersiapkan penuai dan memanfaatkan semua kemampuan teknologi moderen, yang dahulu tidak tersedia bagi Gereja Tuhan pada masa tahun 1200-an. Namun tragisnya, gereja Tuhan justru mengulangi sejarah semacam ini berkali-kali.

Kalau kita tidak memanfaatkan semua kesempatan pada masa kairos Tuhan maka kita akan mengulangi kembali jalannya sejarah. Bagaimana jika MASA KAIROS TUHAN datang bagi Indonesia? Haruslah sejarah semacam ini berulang kembali? Saudara sebagai gereja Tuhan lah yang harus menjawabnya. Tuhan Memberkati! 




Sumber Buku Chariot of Fire
 (Menanti Bangkitnya Generasi Elisa)

0 comments:

Post a Comment