Sunday 1 March 2015

MISIONARIS

WILLIAM BOOTH DAN BALA KESELAMATAN


Sementara industri di Eropa bertumbuh, perlakuan semena-mena terhadap kelas-kelas pekerja level bawah pun meningkat akibat revolusi industri inggris sedang bergerak dari gaya hidup pertanian menuju gaya hidup yang berorientasi pada pabrik, sehingga sehingga daerah-daerah kumuh di London pun bertumbuh. Ribuan orang dari dusun dan desa membanjiri London (Urbanisasi), mencari pekerjaan dan seringkali mereka tinggal serta bekerja dalam kondisi-kondisi yang amat buruk. Gereja seharusnya menjadi pelopor di garis depan untuk meringankan penderitaan umat, namun saat itu gereja sendiri dalam keadaan kekurangan. Seperti di seluruh Inggris, London telah terbagi-bagi dalam jemaat-jemaat, kelompok-kelompok yang tidak pernah berubah berabad-abad lamanya. Meskipun penduduk kota kian bertambah, namun gereja Inggris tidak mempunyai persediaan untuk menambah kaum rohaniawan bagi gereja. Untuk membangun jemaat baruh di butuhkan undang-undang parlemen yang prosesnya lamban dan panajang. Gereja Methodisme, yang telah menjadi agama kelas menengah khususnya, juga tidak efektif mencapai kelas pekerja. Methodis telah berupaya menjangkau orang-orang yang telah berpindah ke gereja Inggris, namun orang-orang miskin baru yang bermukim di lorong masih belum tersentuh injil. Prihatin dengan keadaan orang-orang miskin, maka pada tahun 1865 William Booth dan istrinya, Catherine, mendirikan misi bagi orang-orang miskin di East End London. Diawali dengan tenda sederhana inilah munculnya pelayanan “Bala Keselamatan.” Di sekeliling pasangan penginjil ini, terdapat rumah-rumah yang penuh dengan sesak dengan kekerasan keluarga, mabuk-mabukan, prosti-tusi, Tuna karya. Kemakmuran yang menjadi lambang kelas menengah ke atas di Victorian tidak meluas ke East End. Upaya perundang-undangan tampaknya tidak memecahkan masalah ini, dan Wiliam yakin bahwah hal itu hanya akan dapat berubah bila hati berubah, perilaku dan kondisi mereka akan membaik. Itu tidak berarti bahwa pasangan Booth tidak memperhatikan masalah-masalah sosial di sekeliling mereka. Mereka mulai mendirikan kedai “Food for the million” (Makanan untuk jutaan orang), dengan menyajikan makanan murah. Jika perut seseorang penuh cenderung lebih tenang mendengarkan berita tentang keselamatan dari Kristus yang disampaikan kepada mereka meskipun banayak ide organisasi Methodisme telah di tinggalkan Booth, namun ia melangkah lebih maju dengan menciptakan organisasi yang mengikuti garis-garis militer. Seseorang pengikutnya mengiklankan sebuah pertemuan sebagai “The Hallelujah Army Fighting For God” (Pasukan Halleluyah Bertempur bagi Tuhan), Kontrol William yang tegas terhadap organisasinya membuat beberapa orang memanggilnya jenderal. 

Menjelang tahun 1878, kelompok ini mengambil nama Bala Keselamatan, dan William telah mengorganisasinya dengan pakaian seragam, perwira-perwira marching brass band, dan majalah dengan nama The War Cry. Memang ada orang-orang Kristen yang tersinggung dengan gaya militer Bala keselamatan. Sebenarnya, marching band tidak memiliki kewibawaan musik Anglikan. Apakah iblis sedang menggunakan bala keselamatan untuk membuat kekristenan sebagai bahan tertawaan? Namun ternyata bala keselamatan meraih sukses. Band-bandnya dapat didengarkan dijalan-jalan kota, dan mereka memainkan irama-irama populerdan sekuler dengan kata-kata kristen. Mengapa iblis harus menguasai semua irama yang terbaik?” tanya Booth. Selain itu, dibawah pengaruh bala keselamatan kehidupan keluarga-keluarga membaik. Merka mulai memperhatikan masalah-masalah kelaparan dan tuna wisma serta injil diberitakan kepada lebih banyak orang yang bahkan belum pernah menginjakkan kaki di gereja. Sementara ada orang kristen yang menentang bala keselamatan, beberapa kelompok-kelompok non-kristen menuenjukan reaksi-reaksi yang lebih keras lagi ketika kelas pekerja bertobat kepada kristus, mereka menganut kebijakan berhenti minum. Hal ini merugikan perusahaan bir, dan mereka menjadi marah kepada Bala keselamatan. Pada dua dekade terakhir abad kesembilan belas perwira-perwira bala keselamatan di serang serta bangunan mereka dihancurkan. Namun, para pengejek itu harus mengakui bahwa Bala keselamatan telah melakukan tindakan yang baik di kala mereka mengubah pemabuk dan pemukul anak menjadi ayah yang benar dan pekerja yang baik. Catherine Booth, istri William dalam upaya-upayanya, dan misi mereka ini di teruskan oleh anak-anak asuh mereka yang berjumlah besar. Bala keselamatn bukan saja tersebar di Inggris, tapi juga di setiap penjuru dunia.Sepanjang hidupnya Willyam telah mengadakan perjalanan sejauh lima juta mil, mengkhotbahkan hampir 60.000 khotbah, dan menarik kira-kira 16.000 perwira bekerja bersama dia. Dalam buku terlarisnya “In the Darkest England and the Way Out”, Ia menunjukan kepada banyak orang zaman Viktoria bahwa mereka tidak harus bermisi ke luar negri hanya untuk mencari “orang-orang yang belum mengenal Tuhan” dan yang membutuhkan Kristus. Booth mendirikan agen-agen yang peduli akan kebutuhan fisik dan sosial orang-orang, serta memberitakan injil. Melalui kariernya, Ia telah mengubah teknik-teknik komunikasi dengan orang banyak dan berbagi tentang Kristus. Ketika Ia wafat pada tahun 1912, ada 40.000 orang mengantar dia ke pemakaman. Ketika bala keselamatan membawa berita kepada si miskin di Inggris, ia melakuakn pekerjaan yang sama seperti Dia yang melayani para nelayan, wanita-wanita tuna susila dan para penderita penyakit kusta. Memang gereja ada di dunia untuk tujuan misi! 



Diedit dari sumber:
Judul buku :  Chariot  of Fire
100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen

0 comments:

Post a Comment