KEHIDUPAN NONTUNAI BUKANLAH PILIHAN
Saat
ini Negara kita sedang menuju masyarakat nontunai dengan satu identitas. Dan
ini bukanlah pilihan! Kita tidak bisa memilih untuk menjadi masyarakat
nontunnai atau tunai. Tidak bisa! Kita akan menyaksiakan bagaimana
program-program dan regulasi-regulasi akan terus dikeluarkan untuk memastikan
semua warga negara Indonesia akan beralih kepada transaksi nontunai berbasis
identitas pribadi. Dengan banyaknya aksi terorisme beserta aliran aliran
dananya, meningkatnya aksi kejahatan keuangan, seperti perampokan pungli,
pemalsuan uang, pencucian uang, dan korupsi, mau tidak mau pemerintah harus
segerah bertindak untuk melindungi rakyatnya dan perekonomian negara.
Pemerintah akan segera merubah segala jenis transaksi tunai kepada transaksi
nontunai dan ini akan didukung oleh undang-undang yang kuat untuk memastikan semua
orang akan mematuhi apa yang telah diterapkan atau mereka akan mendapat
berbagai kesulitan dan ketidak nyamanan, atau bahkan tidak dapat “menjual atau
membeli” sama sekali. Uang tunai akan segera dihilangkan bahkan kelak
menggunakan uang tunai adalah illegal.
Sebagai
contoh, tahun 2013 pemerintah menerapkan sistem e-tiket untuk pembayaran bis
Transjakarta dan kereta Commuter Line se-Jabodetabek. Itu artinya semua
pengguna alat transportasi modern tersebut harus memiliki kartu pemebayaran
nontunai/e-tiket yang dikeluarkan bank. Jika kita masih ingin menggunakan uang
tunai, maka kita hanya bisa menggunakan alat transportasi biasa, seperti angkot
dan bis-bis ekonomi yang penuh sesak. Contoh lain adalah peraturan pemerintah
yang menyatakan bahwa mulai bulan Oktober 2017 seluruh pengguna jalan tol di
Indonesia harus melakukan pembayaran dengan nontunai. Itu artinya, barangsiapa
ingin menggunakan ruas jalan tol yang nyaman maka harus memiliki alat
pemebayaran nontunai. Jika tidak, maka kita harus melewati jalan biasa yang
macet.
Tanpa
disadari, satu per satu transaksi nontunai dan layanan online. Membeli tiket
kereta api kini harus online dan wajib menggunakan pembayaran nontunai, begitu
juga pembelian tiket pesawat terbang harus online. Tahun 2018 ini (2018) tiket
penyebrangan kapal laut (ASDP) akan menyusul menggunakan transaksi online dan
nontunai, demikian juga dangan angkutan darat seperti bis antar kota dan pulau
(AKAP) akan memberlakukan pembelian tiket online dan pembayaran nontunai. Urban
transportasi pun kini serba online, taksi online, ojek online, jasa pengiriman
barang online, dan sebagainya. Sampai saat ini mereka memang masih melayani
pembayaran tunai, namun mereka menawarkan diskon bagi yang melakukan pembayaran
melalui pembayaran nontunai. Dengan diskon tersebut tentu akan mendorong orang
untuk lebih memilih pembayaran nontunai.
Berbagai
aktivitas online dan nontunai sedang
dalam tahap uji coba disegala bidang. Di dunia pendidikan, pendaftaran
sekolah dan ujian kini sudah dilakukan secara online. Di bidang birokrasi untuk
menghilankan budaya pungli, Menkum HAM juga memastikan satu per satu
urusan-urusan birokrasi akan diubah menjadi sistem online atau pembayaran
nontunai melalui bank seperti pembayaran SPP pajak, pembuatan paspor,
pendaftaran notaris, pengurusan surat-surat izin, dan sebaggainya.
SEMUA UNTUK KEBAIKAN DAN EFESIENSI
Sekalipun
kita menyaksikan semacam ada percepatan dalam persiapan menuju masyarakat tanpa
uang tunai (Cashless society) di Indonesia, akan tetapi apa yang kita lakukan tersebut sebenarnya belum
seberapa dibanding dengan negara-negara lain seperti halnya Swedia atau Belgia.
Presentase pemegang kartu debit di Swedia telah mencapai 93% dari total seluruh
penduduknya. Dari pembayaran bis hingga pemberian persembahan di gereja, Swedia
telah menerapkan transaksi debit/nontunai. Sedangkan Belgia dinobatkan sebagai
negara yang masyarakatnya telah memasuki masyarakat nontunai, dimana volume
pembayaran nontunai penduduk Belgia telah mencapai 93%. Berikut adalah negara
dengan presentase tertinggi dalam volume pembayaran nontunainya:
NO
|
Negara
|
Pembayaran Nontunai (%)
|
1
|
Belgia
|
93%
|
2
|
Prancis
|
92%
|
3
|
Kanada
|
90%
|
4
|
Inggris
|
89%
|
5
|
Swedia
|
89%
|
6
|
Australia
|
86%
|
7
|
Belanda
|
85%
|
8
|
Amerika Serikat
|
80%
|
9
|
Jerman
|
76%
|
10
|
Korea Selatan
|
70%
|
Masyarakat
tanpa uang tunai sangatlah bermanfaat, menghemat waktu, biaya dan bermanfaat
menghemat waktu, biaya, dan paperless, artinya kita tidak perlu menebang pohon
untuk membuat uang kertas, giro, cek, nota, dsb. Belum lagi uang itu kotor,
wabah global H1N1 (flu babi) dan H5N1 (flu burung) tahun 2009 juga menjadi
salah satu krisis yang membuka mata masyarakat negara-negara maju bahwa uang
adalah penyebar virus. Virus influenza adalah virus yang dapat hidup selamanya
17 hari di pori-pori uang kertas! Transaksi nontunai tentu akan menyelamatkan
banyak nyawa orang.
APA KATA ALKITAB TENTANG TRANSAKSI
NONTUNAI
Kehidupan
nontunai dan identitas tunggal yang pemerintah negara-negara dunia sedang
terapkan adalah salah satu tanda dari akhir zaman. Jauh sebelum ini, rasul
Yohanes telah melihatnya dan telah menuliskannya dikitab Wahyu.
“Dan
tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” (Wahyu
13:17)
Apa
yang rasul Yohanes lihat ternyata secara bertahap telah tergenapi hari-hari
ini. Itu artinya kita hidup di akhir zaman, dan itu juga artinya sebentar lagi
Tuhan Yesus akan datang untuk keduakalinya. Dan setelah itu, Antikristus
kemudian akan segerah mengambil alih sistem transaksi nontunai yang berbasis
identitas pribadi ini untuk mencapai maksud-maksud jahatnya.
Pengetahuan
orang percaya tentang perkembangan transaksi nontunai ini sangat penting.
Masyrakat nontunai dengan identitas tunggal mempunyai potensi yang mengerikan
lebih daripada kegunaannya, sebab Antikristus akan memanfaatkan apa yang dunia
telah bangun sebagai sebagai senjata yang sempurna untuk memastikan SEMUA orang
di dunia ini tidak dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
telah menerima tanda Antikristus, yaitu 666.
Semua
penggenapan nubuat akhir zaman di Alkitab tidak terjadi dengan tiba-tiba, semua melalui proses panjang. Tanda Bintang
juga tidak datang secara tiba-tiba tapi ada proses, dan kita dapat menyaksikan
bagaimana proses itu sedang terjadi. Segalanya sudah siap, semua kartu pengenal
dan setiap kartu transaksi hanya tinggal melewati proses singkronisasi, maka
semuanya akan terhubung secara global. Tidak lama lagi, identitas 7 miliar
manusia di dunia ini akan terhubung dan masuk dalam sistem ekonomi global.
Sistemnya sudah siap! Dengan jaringan internet yang sudah terhubung ke seluruh
dunia ke hampir semua komputer dan gadget, kita hidup dimana sudah dimungkinkan
bagi suatu kekuasaan yang terpusat untuk merampas semua kendali atas identitas,
transaksi perbankan, dan transaksi jual beli diseluruh dunia.
Apakah
hal ini berarti kita sebagai orang percaya harus menentang trend menuju
masyarakat tanpa uang tunai dan menghindari pemakaian kartu-kartu elektronik?
Tentu tidak! Teknologi ini tidaklah jahat. Bahkan teknologi ini sangat nyaman
dan membantu. Namun kita harus menyadari bahwa perubahan-perubahan yang terjadi
disekitar kita ini berfungsi sebagai tanda bahwa kita makin mendekati akhir
zaman. Tidak akan ada yang bisa menahan atau membatalakan rencana dunia untuk
menuju masyarakat dengan identitas tunggal dan masyarakat nontunai. Transaksi
nontunai berbasis identitas pribadi adalah komponen utama pemerintahan
Antikristus.
Usaha
dan percepatan menuju masyrakat nontunai akan terjadi diseluruh dunia. Kita
tidak akan pernah tahu pasti apa yang akan menyusul, perangkat apa yang akan
dipilih dunia unntuk transaksi nontunai secara universal nanti, apakah PositiveID? Mungkin saja, tapi mungkin
juga yang lain yang lain! Kita tunggu saja. Semuanya akan terjadi dengan sangat
cepat, bahkan melebihi apa yang kita bayangkan. Satu-satunya cara yang dapat
kita lakukan adalah mengenal Kebenaran!
Semua
sistem yang dibangun oleh dunia ini, sekalipun saat ini bertujuan unntuk
kebaikan, namun nanti akan digunakan oleh Antikristus untuk maksud-maksud
jahatnya.
Di
hari-hari terakhir ini mulailah lebih lagi berfokus kepada Kristus, sang
Kebenaran. Agar kelak, saat Tuhan Yesus Kristus datang diawan-awan untuk
menjemput Gereja-Nya kita akan terangkat bersama-sama dengan orang percaya di
seluruh dunia. Sehingga kita dapat terluput dalam peristiwa yang mengerikan di
akhir zaman, yaitu peristiwa dimana akhirnya Antikristus muncul, menggunakan
sistem transaksi nontunai berbasis identitas ini untuk memaksa SEMUA orang di
dunia ini agar menyembah dia dan memastikan mereka mengenakan tanda 666 yang
membinasakan itu. Sekian Terima Kasih Tuhan Yesus Kristus Memberkati Amin!!